Sunday 1 June 2014

ketika kemampuan membaca saya kupertanyakan

Inilah saatnya aku bertanya pada diri sendiri, apa yang salah hingga sangat sulit untuk menulis?
kala mengerjakan cerpen perdanaku kemarin, aku mengalami berbagai benturan. sebagian besar merupakan masalah mendasar yang butuh lebih banyak belajar dan proses latihan menulis. Untuk mengatasi benturan-benturan itu aku memecahkannya dengan mencari jawaban di google, juga dengan mencontoh karya orang lain. Misalnya, kalau tokoh berbicara dalam hati, maka  menggunakan huruf miring tanpa tanda petik "". Banyaknya benturan menyadarkanku, betapa hijaunya  aku dalam dunia penulisan.

Cerpen yang hanya tiga ribuan karakter saja aku selesaikan dalam 2 minggu. Bagaimana kalau novel? pasti butuh waktu lebih banyak lagi.

Padahal orang-orang mengatakan pasangan menulis adalah membaca. Membaca ibarat mengisi amunisi, dan menulis ibarat menembakkannya.

Aku punya perasaan bangga pada diriku sendiri tentang hobi membacaku. Bila berhadapan dengan bacaan baru, baik buku maupun manga, maka aku belum puas andai belum menuntaskannya. keinginan untuk menuntaskan buku membuatku larut dalam bacaan, tidak peduli dengan sekitar, bahkan kadang sampai hampir pagi. Demi kepuasan membaca.

Dan dengan bangga kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku sudah punya cukup amunisi untuk menulis. Lalu kurang apa? Buku sci fi dan misteri (detektif! bukan hantu2) aku baca, fantasi juga. Ditambah manga yang banyak mengandung unsur fantasi.

Dan akupun harus mempertanyakan "apa benar aku membaca". sehingga muncullah pertanyaan-pertanyaan : Bagaimana aku membaca? apa yang aku cari ketika membaca cerita? Apa yang aku dapat dari membaca?

Pertama, aku membaca sambil , sambil makan, sambil rebahan, sambil duduk, sambil mondar-mandir merenggangkan badan, kalau ada yang ngajak ngobrol yang sambil ngobrol, tapi setelah beberapa lama pasti aku berkata "maaf, ya aku mau melanjutkan membaca, jangan ajak ngobrol dulu",

Kukira tidak ada yang salah dengan membaca sambil ini. kan yang penting membaca.


Kemudian cara membacaku adalah membaca cepat. aku tak tahu berapa halaman permenit kecepatanku. Namun sekedar pembanding, buku2 Harry Potter umumnya aku selesaikan dalam 3 hari dan buku Taiko dalam 5 hari.

Tapi ternyata bila ku analisa sebenarnya yang terjadi adalah, aku membaca tanpa mencerna. Dan bila  ku renungkan cara aku membaca, aku juga sering melompati bagian yang aku tidak suka!
jadi sebenarnya, aku membaca tanpa mencerna dan melompat-lompat. kenapa begitu ? karena ada yang aku cari dari buku itu.

Yang aku cari dari membaca  adalah "kekaguman tokoh2 dalam buku terhadap tokoh utama". Ini adalah bagian yang sering kuulang dalam membaca. Misal saat Harry Potter pertama kali naik sapu terbang. Buku yang seru adalah , kalau kemampuan tokoh utama sangat hebat dan sering dikagumi oleh tokoh lain.

Dan dari cara membacaku itu, tidak banyak yang aku dapat dari membaca.
        andai ditanya nama-nama tokoh dari buku, aku jelas tidak hafal.
        andai di tanya jalan cerita, aku hanya bisa menjawab hanya garis besarnya
        andai ditanya karakter para tokoh, aku tidak bisa menjawab
        apa lagi tentang logika bolong dan lain-lain.

Jadi dalam hal kemampuan membaca. aku PAYAH.

dan selanjutnya bagaimana? mau tak mau, aku harus kembali ke awal. Aku harus mengulang membaca  lagi. Kali ini dengan mencerna setiap kata. Dan akan aku usahan membuat reviewnya.

Apa yang akan aku baca?
Aku mulai saja dari buku yang aku punya. Buku membacanya dapat minjam/sewa, nanti sajalah.

Jadi untuk saat ini aku akan membaca lagi :



Semangat !

No comments:

Post a Comment